Sebentar lagi jamaah haji Indonesia akan pulang ke tanah air atau bahkan ada yang sudah pulang ke Tanah Air. Setelah sekian hari mengerjakan Rangkaian ibadah Haji, tentu mereka berharap agar hajinya diterima Allah SWT. Supaya haji diterima, para jemaah haji diharapkan menjalankan ibadah haji sesuai dengan aturannya dan mewujudkan substansinya dalam laku keseharian. Orang yang dapat melakukan ini disebut haji mabrur.
Sebuah hadits riwayat Ahmad menyebutkan, “Tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali surga.” Sebagai tambahan, Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah RA yang pernah mendengar Nabi berkata, “Orang yang beribadah haji dan tidak melakukan perbuatan keji dan fasik, maka ia seperti seorang bayi yang baru lahir.” Itulah keistimewan yang diberikan Allah SWT kepada orang yang beribadah haji dengan baik d…
Haji adalah Rukun Islam yang kelima dan dikatakan juga sebagai rukun yang terakhir. Diantara kelima-lima rukun Islamt, ibadah haji ini agak luar biasa. Ia dikatakan semikian kerana untuk melakukannya seseorang itu mesti berkunjung ke Mekah Al Mukarramah di Arab Saudi. Disamping itu ia dikerjakan cuma sekali setahun yaitu pada bulan haji (Zulhijjah) dan diwajibkan keatas umat Islam yang mampu sekali seumur hidup. Kewajipan ke atas umat Islam untuk mengerjakan haji ini adalah berdasarkan firman Allah :
"Mengerjakan haji adalah kewajipan manusia terhadap Allah yaitu bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajipan haji maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari alam semesta." (Ali Imran 97)
Allah menjanjikan bahawa orang yang mengerjakan haji akan dapat menyaksikan keuntungan-keuntungan iaitu himah-hikmah yang boleh diperolehi disebalik ibadah haji itu. Di antara hikmah-hikmah haji ialah:
1. Menjadi tetamu Allah- Ka'bah atau Baitullah itu dikatakan juga sebagai 'Rumah Allah'. Walau bagaimana pun haruslah difahami bahawa bukanlah Allah itu bertempat atau tinggal disitu. Sesungguhnya Allah itu ada dimana mana. Ia dikatakan sebagai 'Rumah Allah' kerana mengambil apa yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. oleh yang demikian orang yang mengerjakan haji adalah merupakan tetamu istimewa Allah. Dan sudah menjadi kebiasaan setiap tetamu mendapat layanan yang istimewa dari tuan rumah. Rasulullah bersabda: "Orang yang mengerjakan haji dan orang yang mengerjakan umrah adalah tetamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya nescaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun nescaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat nescaya mereka diberi syafaat." (Ibnu Majah)
2. Mendapat Tarbiyah langsung daripada Allah - Di kalangan mereka yang pernah mengerjakan haji, mereka mengatakan bahawa Ibadah Haji adalah kemuncak ujian daripada Allah s.w.t. Ini disebabkan jumlah orang yang sama-sama mengerjakan ibadah tersebut adalah terlalu ramai hingga menjangkau angka jutaan orang. Rasulullah bersabda: "Bahwa Allah Azza wa jalla telah menjanjikan akan 'Rumah' ini, akan berhaji kepadanya tiap-tiap tahun enam ratus ribu. Jika kurang nescaya dicukupkan mereka oleh Allah dari para malaikat." Sabda Rasulullah laga, "Dari umrah pertama hingga umrah yang kedua menjadi penebus dosa yang terjadi diantara keduanya,sedangkan haji yang mabrur (haji yang terima) itu tidak ada balasannya kecuali syurga." (Bukhari dan Muslim)
3. Membersihkan dosa - Mengerjakan Ibadah Haji merupakan kesempatan untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah. Terdapat beberapa tempat dalam mengerjakan ibadah haji itu merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa dan bertaubat. Malah ibadah haji itu sendiri jika dikerjakan dengan sempurna tidak dicampuri dengan perbuatan-perbuatan keji maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya sehingga ia suci bersih seperti baru lahir ke dunia ini. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang melakukan Ibadah Haji ke Baitullah dengan tidak mengucapkan perkataan keji, tidak berbuat fasik, dia akan kembali ke negerinya dengan fitrah jiwanya yang suci ibarat bayi baru lahir daripada perut ibunya." (Bukhari Muslim)
4. Memperteguhkan iman - Ibadah Haji secara tidak langsung telah menghimpunkan manusia Islam dari seluruh pelusuk dunia. Mereka terdiri dari berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa pertuturan. Hal ini membuka pandangan dan fikiran tentang kebenaran Al-Quran yang diterangkan semua dengan jelas dan nyata. Firman -Nya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal." (Al-Hujurat 13) "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna kulitmu." (Ar-Rumm 22)
5. Iktibar daripada peristiwa orang-orang soleh - Tanah suci Mekah adalah merupakan lembah yang menyimpan banyak rentetan peristiwa-peristiwa bersejarah. Diantaranya sejarah nabi-nabi dan rasul, para sahabat Rasulullah,para tabiin, tabi’ut tabiin dan salafus soleh yang mengiringi mereka. Sesungguhnya peristiwa tersebut boleh diambil iktibar atau pengajaran untuk membangun jiwa seseorang. Rasulullah bersabda: "Sahabat-sahabatku itu laksana bintang-bintang dilangit, jika kamu mengikut sahabat-sahabatku niscaya kamu akan mendapat petunjuk." Di antara peristiwa yang terjadi ialah:
Pertemuan di antara Nabi Adam a.s. dengan Siti Hawa di Padang Arafah.
Siti Hajar dan Nabi Ismail ditinggalkan di tengah padang pasir yg kering kontang di antara Bukit Safa dan Marwah.
Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. menyembelih Nabi Ismail sebagi menurut perintah Allah.
Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ibrahim mendirikan Kaabah.
Lahirnya seorang anak yatim yang miskin dan serba kekurangan. Tidak tahu membaca dan menulis tetapi mempunyai akhlak yang terpuji hingga mendapat gelaran 'Al-Amin.
Medan Badar dan Uhud sewajarnya mengingati seseorang kepada kegigihan Rasulullah dan para sahabat menegakkan agama Allah.
6. Merasa bayangan Padang Mahsyar - Bagi orang yang belum mengerjakan haji tentunya belum pernah melihat dan mengikuti perhimpunan ratusan ribu manusia yang berkeadaan sama tiada beza. Itu semua dapat dirasai ketika mengerjakan haji. Perhimpunan di Padang Arafah menghilangkan status dan perbezaan hidup manusia sehingga tidak dapat kenal siapa kaya, hartawan, rakyat biasa, raja atau sebagainya. Semua mereka sama dengan memakai pakaian seledang kain putih tanpa jahit. Firman Allah s.w.t: "Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah siapa yang paling taqwa." (Al-Hujurat-13)
7. Syiar perpaduan umat Islam - Ibadah Haji adalah merupakan syiar perpaduan umat Islam. Ini kerana mereka yang pergi ke Tanah Suci Makkah itu hanya mempunyai satu tujuan dan matlamat iaitu menunaikan perintah Allah atau kewajipan Rukun Islam yang kelima. Dalam memenuhi tujuan tersebut mereka melakukan perbuatan yang sama,memakai pakaian yang sama, mengikut tertib yang sama malah boleh dikatakan semuanya sama. Ini menggambarkan perpaduan dan satu hati umat Islam. Dan gambaran inilah yang semestinya diamalkan dalam kehidupan seharian umat Islam apabila mereka kembali ke negara asal masing-masing.
Kami Ucapkan Selamat Datang para Jama'ah Haji dari Tanah Suci Semoga Hajinya Mabrur dan Menjadi Keberkahan tersendiri untuk Negeri ini untuk Indonesia yang lebi Baik....
Categories
2018
2019
2020
agen
alat umroh
alur
alur umroh
apa backpacker
april
AyoHaji
AyoUmroh
backpacker
badal
badal haji
BadhalHaji
batik
CaraHaji
daftar
Desember
doa
dokumen
februari
Galery
haji
haji plus
hajj
Hajji
Hemat
ibadah
islam
januari
jilbab
kesaksian
khas
komponen
madinah
madiun
maret
mekah
Menabung
Murah
November
Oktober
Paket
paket haji
Paket Umroh
PanggilanSuci
persiapan umroh
photo
plus
sunnah
Tanahsuci
tatacara umroh
Testi
tips
tour travel
travel
umroh
umroh adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar